selamat datang para pecinta ilmu pemgetahuan

saya mencoba mendokumenkan tugas-tugas makalah yang pernah saya buat semoga bermanfaat bagi semua.....salam kenal "23Yieb"

Kamis, 26 Mei 2011

MAKALAH PRESPEKTIF ISLAM MENGENAI OPERASI PLASTIK

MAKALAH
PRESPEKTIF ISLAM MENGENAI
OPERASI PLASTIK
Dosen Pengampu: Drs. H. Farihin Nur, M.Pd







Oleh:
Toyibatun Nafsiyah


PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CIREBON
2010




I PENDAHULUAN
Penduduk Indonesia sudah semakin banyak sehingga banyak timbul permasalahan, baik dari segi hukum,sosial maupun ekonomi.Untuk mengatasi hal tersebut penduduk Indonesia perlu menyadari bagaimana cara membangun keluarga yang berkualitas.Di samping usaha dari masyarakat, pemerintah juga harus turut andil untuk mengatasi kepadatan peduduk dengan mencanangkan program keluarga berencana (KB). Makalah ini akan membahas tentang.Pasangan muda yang ingin memiliki anak, saat ini tentu harus memperhatikan banyak hal, seperti bagaimana kesehatannya, pendidikan serta masa depannya kelak. Semua itu berkaitan dengan faktor ekonomi, yakni beban biaya yang harus dikeluarkan.
Permasalahan mendasar seperti di atas, bukannya tidak diambil pusing oleh pemerintah. Sebagaimana diketahui, sejak 1970, program Keluarga Berencana (KB) Nasional telah meletakkan dasar-dasar mengenai pentingnya perencanaan dalam keluarga. Intinya, tentu saja untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang berkaitan dengan masalah dan beban keluarga jika kelak memiliki anak.Lalu bagaimana Islam memandangnya ?












II. PEMBAHASAN
A. Perspektif Islam mengenai keluarga berencana

Pertanyaan besar kemudian muncul ketika program KB yang dilancarkan pemerintah tersebut bersinggungan dengan segi kehidupan beragama sebagian besar penduduk Indonesia, yakni Islam.

Dalam pandangan Islam sebagaimana difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Musyawarah Nasional MUI tahun 1983, KB dinilai sebagai suatu ikhtiar atau usaha manusia untuk mengatur kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum agama, Undang-Undang (UU) Negara dan moral Pancasila.

Dan janganlah membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rejeki kepadamu dan kepada mereka.(QS. Al-An’am :151)
Sementara ulama yang mendukung KB, mengambil Istinbath (dasar) hukum dari sejumlah ayat seperti QS. An-Nisa’: 9.
Dan hendaklah takut (kepada Allah), orang-orang yang sekiranya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
Lemah tersebut bukan hanya secara ekonomi, tapi juga spiritual (ruhiyah). Karenanya, jangan sampai orangtua meninggalkan generasi yang lemah agama, ilmu, dan pendidikannya, sehingga alih-alih jadi generasi penerus, bisa jadi mereka akan merusak warisan pendahulunya. Di sinilah, KB menjadi salah satu upaya nyata mewujudkan keluarga berencana yang sakinah.
Apalagi, di zaman modern ini telah ada alat kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik, susuk atau implant, serta IUD; dan non hormonal seperti kondom dan steril (Kontrasepsi mantap/Kontap) dengan tubektomi atau vasektomi. Di sini suami-istri berhak memperoleh informasi, akses, hak pilih, keamanan, hak privasi, kerahasiaan, hak harkat, kenyamanan, berpendapat, dan hak keberlangsungan tentang KB yang ingin digunakan. Selain itu, mereka juga harus saling menghormati hak masing-masing, seperti hak istri untuk tidak ber-KB, melainkan suami saja yang menggunakan kondom, misalnya. Hal ini terkait dengan hak-hak reproduksi perempuan
Kontrasepsi dan KB (keluarga berencana) dalam pandangan islam (membatasi jumlah anak bertentangan dengan ajaran islam)
Seyogyanya bagi kaum muslimin untuk memperbanyak keturunan sebanyak mungkin, karena hal itu adalah perkara yang diarahkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya.
“Artinya : Nikahilah wanita yang penyayang dan banyak anak karena aku akan berlomba dalam banyak jumlahnya umat” [Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud 1/320, Nasa'i 2/71, Ibnu Hibban no. 1229, Hakim 2/162, Baihaqi 781, Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah 3/61-62]
Dan karena banyaknya anak menyebabkan (cepat bertambahnya) banyaknya umat, dan banyaknya umat merupakan salah satu sebab kemuliaan umat, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika menyebutkan nikmat-Nya kepada Bani Israil.
” Dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar” [Al-Isra' : 6]
“Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu” [Al-A'raf : 86]
Dan tidak ada seorangpun mengingkari bahwa banyaknya umat merupakan sebab kemuliaan dan kekuatan suatu umat, tidak sebagaimana anggapan orang-orang yang memiliki prasangka yang jelek yang menganggap bahwa banyaknya umat merupakan sebab kemiskinan dan kelaparan.
Jika suatu umat jumlahnya banyak dan mereka bersandar dan beriman dengan janji Allah dan firman-Nya:
“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya” [Hud : 6]
Maka Allah pasti akan mempermudah umat tersebut dan mencukupi rezeki umat tersebut dengan karunia-Nya.
Jika seseorang membatasi jumlah anak dengan jumlah tertentu (misalnya hanya 2 anak), kemudian mungkin saja seluruhnya meninggal dalam jangka waktu satu tahun (misalnya karena kecelakaan), maka orang tersebut tidak lagi memiliki anak dan keturunan yang tersisa. Maka sebaiknya kaum muslimin memiliki anak sebanyak-banyaknya agar kalau sebagian anaknya meninggal dia tidak akan merana atau kesepian, karena masih banyak anaknya yang masih hidup. Manfaat lain dari memiliki banyak anak adalah memperkuat semangat jihad umat islam. Misalnya ada orang tua yang hanya memiliki satu anak pria, mungkin dia tidak akan mengijinkan anaknya berjihad di medan perang karena takut anaknya yang cuma satu itu meninggal dalam perang (apalagi jika belum punya cucu sehingga keturunannya akan terputus). Jika para orang tua memiliki banyak anak maka mereka tidak akan segan-segan mengirimkan anaknya ke medan perang untuk berjuang di jalan Allah, karena kalaupun anaknya itu meninggal dalam perang dia masih memiliki banyak anak yang lain.
Para ulama telah menegaskan bahwa memutuskan keturunan sama sekali adalah haram, karena hal tersebut bertentangan dengan maksud Nabi mensyari’atkan pernikahan kepada umatnya, dan hal tersebut merupakan salah satu sebab kehinaan kaum muslimin. Karena jika kaum muslimin berjumlah banyak, maka akan menimbulkan kemuliaan dan kewibawaaan. Karena jumlah umat yang banyak merupakan salah satu nikmat Allah seperti kepada Bani Israil.
Karena umat itu membutuhkan jumlah yang banyak, sehingga mereka beribadah kepada Allah, berjihad di jalan-Nya, melindungi kaum muslimin -dengan ijin Allah-, dan Allah akan menjaga mereka dari tipu daya musuh-musuh mereka.
Kenyataanpun menguatkan pernyataan di atas, karena umat yang banyak tidak membutuhkan umat yang lain, serta memiliki kekuasaan dan kehebatan di depan musuh-musuhnya. Maka seseorang tidak boleh melakukan sebab/usaha yang memutuskan keturunan sama sekali. Allahumma, kecuali dikarenakan darurat, seperti :
[a] Seorang Ibu jika hamil dikhawatirkan akan binasa atau meninggal dunia, maka dalam keadaan seperti inilah yang disebut darurat, dan tidak mengapa jika si wanita melakukan usaha untuk mencegah keturunan. Inilah dia udzur yang membolehkan mencegah keturunan.
[b] Juga seperti wanita tertimpa penyakit di rahimnya, dan ditakutkan penyakitnya akan menjalar sehingga akan menyebabkan kematian, sehingga rahimnya harus diangkat, maka tidak mengapa.
[c] Sebab-sebab lain yang diijinkan oleh Allah

B. Hak Reproduksi Perempuan dalam Fiqh
Hak reproduksi perempuan dalam Islam pertama, khitbah (melihat dan memilih) calon suami. Sebagian muslim masih percaya perempuan harus dipilihkan pasangannya oleh orangtua, karena mereka dianggap hak milik walinya. Tapi sebagian umat telah mengakui, setiap muslim lelaki dan perempuan, berhak memilih pasangannya sendiri. Nikah paksa tidak lagi “disetujui” kerena, bukankah pernikahan itu akad yang ditegaskan atas landasan ijab-qabul dengan kehendak bebas dan kerelaan kedua pasangan?
Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 16 ayat 1, “Perkawinan didasarkan atas persetujuan calon mempelai.” Sedang ayat 2, “Bentuk persetujuan calon mempelai perempuan dapat berupa pernyatan tegas, nyata dengan tulisan dan lisan, atau isyarat, tapi juga dapat berupa diam dalam arti selama tidak ada penolakan yang tegas.” Sedang hak ijbar mestinya tidak ada lagi karena bertentangan dengan prinsip kemerdekaan.
Kedua, hak menikmati hubungan seksual. Nikah itu anjuran syariat Nabi saw., untuk mengatur hubungan seksual lelaki dan perempuan secara legal, menuju keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah. Karenanya, keduanya memiliki hak sama, tanpa ada yang tersubordinat untuk sama-sama menikmati hubungan seksual.
Dalam fiqh madzhibul arba’ah ada salah satu konsep yaitu aqad ibahah, dimana organ reproduksi perempuan menjadi milik suami. Tapi suami memberi peluang istri memilih melakukan atau tidak melakukan hubungan seksual dengan suami. Konsep inilah yang lebih mencerminkan keadilan dan kesetaraan sebagaimana Alquran, “Mereka (istri) adalah pakaian bagimu dan kamu sebagai pakaian dari mereka.”
Ketiga, hak menentukan kehamilan. Mengatur kehamilan dan jumlah anak adalah hak istri untuk turut mengambil keputusan. Ini mestinya menjadi tanggungjawab bersama, yang tidak hanya dibebankan pada perempuan saja segala resikonya.
Kempat, hak merawat anak. Perempuan selain memikul beban reproduksi juga dibebani sepenuhnya merawat anak, dan mengurus pekerjaan domestik. Seharusnya, tanggungjawab dan hak merawat anak atau mengurus kerja domestik adalah kewajiban bersama suami-istri, yang bagi masyarakat modern dapat pula didelegasikan pada pekerja rumah tangga.
Kelima, hak menceraikan pasangan. Perceraian (talak) selain menjadi hak suami juga menjadi hak istri. Islam telah mengaturnya bagi perempuan melalui khulu’ atau fasakh.
Keenam, hak nafkah dan jaminan kesehatan. Nafkah istri yang jadi tanggung-jawab suami tidaklah sebatas pangan, sandang, dan papan (QS. Al-Baqarah: 233 dan QS. At-Thalaq: 6). Nafkah berupa perawatan kesehatan, utamanya kesehatan reproduksi juga harus dipenuhi suami. Dalam Undang-undang Mesir tahun 1985, telah ada ketetapan, nafkah istri meliputi pangan, sandang, papan, dan biaya pengobatan yang diwajibkan negara, yaitu biaya kesehatan reproduksi perempuan dalam keluarga berencana.
Ketujuh, hak muasyarah bil ma’ruf, yaitu relasi suami-istri dalam masalah sosial sekaligus pribadi, termasuk relasi seksual yang didasari sikap saling menghargai, mengasihi, dan memperhatikan hak dan kewajidan masing-masing dengan setara. Sabda Nabi, “Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada istrimu.” (HR. Tirmudzi).
Sungguh Allah menciptakan lelaki dan perempuan sebagai khalifah fil ardh. Sebab itu, keduanya berkedudukan sama dalam segala hal, termasuk dalam hal kesehatan reproduksi untuk keluarga berencana.
C. TEORI KONSPIRASI (conspiracy theory)
Negara-negara barat yang kafir takut dengan jumlah umat islam yang banyak, oleh karena itu mereka menggalakkan program KB di negara-negara islam agar jumlah umat islam tidak bertambah banyak. Mereka membungkus program KB dengan slogan-slogan yang manis dan indah sehingga umat islam tidak sadar jika sedang dibodohi. Pertambahan penduduk indonesia dalam 20 tahun terakhir sangat lambat seiring suksesnya program KB. Saat ini jumlah penduduk indonesia sekitar 222 juta. Jika tidak ada program KB mungkin saat ini penduduk Indonesia mencapai 310 juta (melebihi jumlah penduduk Amerika Serikat). Pada tahun 1970an pertambahan penduduk indonesia sekitar 2,34% pertahun, namun saat ini hanya sekitar 1,1% pertahun karena berhasilnya program KB (dan tentunya dengan takdir Allah).
Negara Libya yang dipimpin Moammar Khadafi terkenal sangat berani memusuhi Amerika. Tapi sayang, Libya bukan tandingan Amerika karena penduduk Libya hanya sekitar 10 juta jiwa (hanya 1/30 dari jumlah penduduk Amerika). Jumlah penduduk yang sedikit membuat militernya juga lemah. Dulu China yang komunis adalah negara miskin, tapi jarang ada negara lain yang berani macam-macam dengannya karena penduduk China yang terbanyak di dunia sehingga secara militer sulit dikalahkan.
Agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat, sebaiknya program KB dihapuskan agar jumlah penduduk bertambah dengan cepat sehingga kita menjadi bangsa yang besar dan bisa mengalahkan Amerika dan negara-negara kafir lainnya. Rejeki di tangan Allah, kita tidak perlu takut miskin karena banyak anak, yang perlu kita lakukan adalah berusaha, bekerja, berdoa, dan bertawakal kepada Allah.
D. DAMPAK NEGATIF PROGRAM KB
1. Melemahkan semangat jihad
Para orang tua akan merasa berat melepas anaknya ke medan perang, karena jika anaknya mati maka penerus keluarganya akan pupus (apalagi jika anaknya hanya 1). Para orang tua juga membutuhkan anak untuk merawatnya di hari tua, jika anaknya pergi ke medan perang siapa yang akan merawatnya. Para anak juga merasa berat pergi berjihad karena nanti tidak ada yang merawat orang tuanya. Jika orang tuanya memiliki 10 anak maka tidak masalah jika sebagian anaknya pergi berjihad.
2. Melemahkan militer umat islam
Sumber daya manusia yang penting bagi militer adalah para pemuda dalam jumlah banyak sehingga mati satu tumbuh seribu. Jika jumlah pemuda sedikit maka segi militer juga lemah. Jika jumlah pemuda islam banyak walaupun gugur sejuta di medan perang kita masih punya puluhan juta pemuda yang siap mengganti posisi mereka di medan tempur.
3. Dan lain-lain
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi
bahwa tiada AIlah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad
sebagian utusan Allah, kemudian menegakkan sholat, dan membayar
zakat. jika mereka melakukan semuanya maka darah dan harta mereka
terlindungi kecuali karena suatu hak dalam Islam, serta hisab mereka
disisi Allah”. (Lihat: ash-Shahihah No. 409)
Jihad merupakan tulang punggung dan kubah Islam. Kedudukan orang-orang yang berjihad amatlah tinggi di surga, begitu juga di dunia. Mereka mulia di dunia dan di akhirat. Rasulullah adalah orang yang paling tinggi derajatnya dalam jihad. Beliau telah berjihad dalam segala bentuk dan macamnya. Beliau berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad, baik dengan hati, dakwah, keterangan (ilmu), pedang dan senjata. Waktu beliau banyak digunakan untuk berjihad dengan hati, lisan dan tangan beliau. Oleh karena itulah, beliau amat harum namanya (di sisi manusia) dan paling mulia di sisi Allah.
Islam berkembang pesat melalui peperangan (jihad). Negara-negara yang dikuasai islam lewat perang yaitu Iraq, Syiria, Iran, Afghan, Mesir, Afrika Utara, Spanyol, Konstantinopel, Yunani, dan lain-lain. Ketika umat islam berhenti berjihad nampaknya hanya sedikit wilayah baru yang dikuasai umat islam.
Wilayah-wilayah yang dahulu dikuasai negara islam tetapi sekarang dikuasai orang kafir yaitu: Spanyol, Portugis, Yunani, Yugoslavia, Bulgaria, Rumania, Hongaria, sebagian India (dulu New Delhi adalah wilayah islam), Filipina, Vietnam, Thailand selatan, sebagian Rusia (rusia selatan), sebagian China (china barat), sebagian Italia (sicilia), dll.
“Apabila kalian telah berjual beli dengan cara inah, dan kalian telah mengambil ekor-ekor sapi, ridha dengan persawahan, serta kalian meninggalkan jihad, Alloh akan menimpakan kehinaan kepada kalian, tidak akan dicabut kehinaan itu hingga kalian kembali kepada agama kalian” (Riwayat Abu Dawud dan yang lainnya dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah, jilid I hal.42 No.11)
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi [Al–Qashash : 77]
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (QS. ash-Shaff (LXI) : 4)













A.KESIMPULAN
Islam memberi perhatian besar pada kehidupan manusia termasuk dalam kesehatan reproduksi dan Keluarga Berencana. Memang, sebagian ulama melarang KB, dengan merujuk ayat-ayat yang mengatakan kehidupan adalah fadilah dari Allah swt.
Dan janganlah membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rejeki kepadamu dan kepada mereka.(QS. Al-An’am :151)
Para ulama telah menegaskan bahwa memutuskan keturunan sama sekali adalah haram, karena hal tersebut bertentangan dengan maksud Nabi mensyari’atkan pernikahan kepada umatnya, dan hal tersebut merupakan salah satu sebab kehinaan kaum muslimin. Karena jika kaum muslimin berjumlah banyak, maka akan menimbulkan kemuliaan dan kewibawaaan. Karena jumlah umat yang banyak merupakan salah satu nikmat Allah seperti kepada Bani Israil.kecuali dikarenakan darurat.
B. SARAN
Agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat, sebaiknya program KB dihapuskan agar jumlah penduduk bertambah dengan cepat sehingga kita menjadi bangsa yang besar dan bisa mengalahkan Amerika dan negara-negara kafir lainnya. Rejeki di tangan Allah, kita tidak perlu takut miskin karena banyak anak, yang perlu kita lakukan adalah berusaha, bekerja, berdoa, dan bertawakal kepada Allah.








DAFTAR PUSTAKA
Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional - All Rights reserved Rabu, 31 Maret 2004 @ 05:31:00

www.almanhaj.or.id
www.pakdenono.com

________________________________________
sumber:
Fatawa Syaikh ibnu Utsaimin Juz 2 hal. 764 dinukil dari Fatawa Li'umumil Ummah
[Fatawa Mar'ah Muslimah Juz 2 hal. 978, Maktabah Aadh-Waus Salaf, cet ke 2. 1416H]
[Disalin ulang dari Majalah As-Sunnah edisi 01/Tahun V/2001M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl Solo Purwodadi Km 8 Selokaton Gondangrejo, Solo 57183]
( www.almanhaj.or.id )
Anis Su’adah, peserta Tadarus Rahima dari Lamongan. ( Senin, 28 Juni 2010 06:50 ) Kesehatan Reproduksi Keluarga Berencana Perspektif Kesetaraan : Al-Arham Edisi 17 (A)










PENUTUP

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalh ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisan.Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini.

























видеорегистраторы украина























автомобильный видеорегистратор цена























видеорегистраторы цена























лучший автомобильный видеорегистратор

makalah persalinan

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Alhamdulillah,puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,taufiq dan hidayah-Nya,sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.Shalawat serta salam sermoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.sebagai suri tauladan bagi kita semua Amin.
Malah yang berjudul’’persalinan’’ini di buat untuk melengkapi tugas Biologi Reprodukksi
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak khususnya pengajar yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan baik moral maupun spiritual yang dapat membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisan.Namun demikian,penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Dalam sejadah bisu hamba bersimpuh,menyatukan air mata dalam telaga hati,memohon petunjuk-Mu,semoga dalm goresan ini mendapat ridla-Mu.Rabbana laatuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wa hablana milladunka rahmatan antal wahhab.
Amien.
Cirebon,6 Desember 2010

Penulis





TEORI SEBAB SEBAB TERJADINYA PERSALANAN

Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas, banyak faktor yang memegang peranan dan bekerja sama sehingga terjadi persalinan (muchtar, 1998), diantaranya :
a. Teori penurunan hormon.
1 sampai 2 minggu sebelum persalinan terjadi penurunan kadar estrogen dan progesteron, progesteron mengakibatkan relaksasi otot-otot rahim, sedangkan estrogen meningkatkan kerentanan otot-otot rahim. Selama kehamilan terjadi keseimbangan antara kadar estrogen dan progesteron tetapi akhir kehamilan terjadi penurunan kadar progesteron sehingga timbul his.
b. Teori Distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang akan menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga timbuk kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
c. Teori iritasi mekanik.
Dibelakang serviks terletak ganglion sevikalis, bila ganglion ini ditekan oleh kepala janin maka akan timbul kontraksi uterus.
d. Teori plasenta menjadi tua.
Akibat plasenta tua menyebabkan turunnya kadar progesteron yang mengakibatkan ketegangan pada pembuluh darah, hal ini menimbulkan kontraksi rahim.
e. Teori Prostaglandin.
Protaglandin yang dihasilkan oleh desidua menjadi sebab permulaan persalinan karena menyebabkan kontraksi pada miometrium pada setiap umur kehamilan. f. Indikasi Partus.
Partus dapat ditimbulkan dengan pemberian oksitoksin drips, menurut tetesan perinfus dan pemberian gagang laminaria kedalam kanalis sevikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, sehingga timbul kontraksi dan melakukan amniotomi yaitu pemecahan ketuban.

MEKANISME PERSALINAN NORMAL
Selama proses persalinan, janin melakukan serangkaian gerakan untuk melewati panggul – “seven cardinal movements of labor” yang terdiri dari :
1. Engagemen
2. Fleksi
3. Desensus
4. Putar paksi dalam
5. Ekstensi
6. Putar paksi luar
7. Ekspulsi
Gerakan-gerakan tersebut terjadi pada presentasi kepala dan presentasi bokong.
Gerakan-gerakan tersebut menyebabkan janin dapat mengatasi rintangan jalan lahir dengan baik sehingga dap[at terjadi persalinan per vaginam secara spontan.
A. Engagemen
 Suatu keadaan dimana diameter biparietal sudah melewati pintu atas panggul.
 Pada 70% kasus, kepala masuk pintu atas panggul ibu pada panggul jenis ginekoid dengan oksiput melintang (tranversal)
 Proses engagemen kedalam pintu atas panggul dapat melalui proses normal sinklitismus , asinklitismus anterior dan asinklitismus posterior :
o Normal sinklitismus : Sutura sagitalis tepat diantara simfisis pubis dan sacrum.
o Asinklitismus anterior : Sutura sagitalis lebih dekat kearah sacrum.
o Asinklitismus posterior: Sutura sagitalis lebih dekat kearah simfisis pubis (parietal bone presentasion
B. Fleksi
Gerakan fleksi terjadi akibat adanya tahanan servik, dinding panggul dan otot dasar panggul. Fleksi kepala diperlukan agar dapat terjadi engagemen dan desensus. Bila terdapat kesempitan panggul, dapat terjadi ekstensi kepala sehingga terjadi letak defleksi (presentasi dahi, presentasi muka).
C. Desensus
Pada nulipara, engagemen terjadi sebelum inpartu dan tidak berlanjut sampai awal kala II; pada multipara desensus berlangsung bersamaan dengan dilatasi servik.
Penyebab terjadinya desensus :
1) Tekanan cairan amnion
2) Tekanan langsung oleh fundus uteri pada bokong
3) Usaha meneran ibu
4) Gerakan ekstensi tubuh janin (tubuh janin menjadi lurus)

Faktor lain yang menentukan terjadinya desensus adalah :
• Ukuran dan bentuk panggul
• Posisi bagian terendah janin
Semakin besar tahanan tulang panggul atau adanya kesempitan panggul akan menyebabkan desensus berlangsung lambat. Desensus berlangsung terus sampai janin lahir. Putar paksi dalam- internal rotation .
• Bersama dengan gerakan desensus, bagian terendah janin mengalami putar paksi dalam pada level setinggi spina ischiadica (bidang tengah panggul).
• Kepala berputar dari posisi tranversal menjadi posisi anterior (kadang-kadang kearah posterior).
• Putar paksi dalam berakhir setelah kepala mencapai dasar panggul.
D. Ekstensi
Aksis jalan lahir mengarah kedepan atas, maka gerakan ekstensi kepala harus terjadi sebelum dapat melewati pintu bawah panggul. Akibat proses desensus lebih lanjut, perineum menjadi teregang dan diikuti dengan “crowning”. Pada saat itu persalinan spontan akan segera terjadi dan penolong persalinan melakukan tindakan dengan perasat Ritgen untuk mencegah kerusakan perineum yang luas dengan jalan mengendalikan persalinan kepala janin. Episiotomi tidak dikerjakan secara rutin akan tetapi hanya pada keadaan tertentu.
Proses ekstensi berlanjut dan seluruh bagian kepala janin lahir.
 Setelah kepala lahir, muka janin dibersihkan dan jalan nafas dibebaskan dari darah dan cairan amnion. Mulut dibersihkan terlebih dahulu sebelum melakukan pembersihan hidung.
 Setelah jalan nafas bersih, dilakukan pemeriksaan adanya lilitan talipusat sekitar leher dengan jari telunjuk. Lilitan talipusat yang terjadi harus dibebaskan terlebih dahulu. Bila lilitan talipusat terlalu erat dapat dilakukan pemotongan diantara 2 buah klem.
 Putar paksi luar- external rotation
 Setelah kepala lahir, terjadi putar paksi luar (restitusi) yang menyebabkan posisi kepala kembali pada posisi saat engagemen terjadi dalam jalan lahir.
 Setelah putar paksi luar kepala, bahu mengalami desensus kedalam panggul dengan cara seperti yang terjadi pada desensus kepala.
 Bahu anterior akan mengalami putar paksi dalam sejauh 450 menuju arcus pubis sebelum dapat lahir dibawah simfisis.
 Persalinan bahu depan dibantu dengan tarikan curam bawah pada samping kepala janin .
 Setelah bahu depan lahir, dilakukan traksi curam atas untuk melahirkan bahu posterior.
 Traksi untuk melahirkan bahu harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari cedera pada pleksus brachialis.
 Setelah persalinan kepala dan bahu, persalinan selanjutnya berlangsung pada sisa bagian tubuh janin dengan melakukan traksi pada bahu janin.
 Setelah kelahiran janin, terjadi pengaliran darah plasenta pada neonatus bila tubuh anak diletakkan dibawah introitus vagina.

PERSALINAN NORMAL
Persalinan merupakan peristiwa yang sangat besar dan sangat mendalam kesannya karena mengadakan semula yang belum ada. Dengan demikian persalinan berarti melahirkan seorang anak yang telah lama ditunggu kedatangannya. Sebagai seorang bidan harus mempunyai keyakinan bahwa persalinan merupakan proses yang alamiah atau fisiologis. Persalinan juga merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi perempuan, keluarga dan masyarakat.
1. Pengertian Persalinan.
Partus atau persalinan normal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar (Sarwono Prawiroharjo). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan/ kekuatan sendiri ( Manuaba, 1998 ).
Persalinan adalah peristiwa lahirnya anak disertai plasenta dan dan air ketuban dari kandungan ibunya ( zr. dra. Christina S Ibrahim ).
Apabila bayi/anak dan air ketuban saja sedangkan plasenta belum lahir berarti proses persalinan masih belum selesai, hal ini dikarenakan masih harus ada peristiwa kelahiran lagi yang terjadi, yaitu kelahiran plasenta atau uri. Persalinan yang terjadi secara normal atau biasa disebut eutocia, dari bahasa Yunani eu artinya baik dan tocos yang artinya kelahiran. Jadi eutocia adalah kelahiran yang baik, dianggap kelahiran anak yang normal/ fisiologis.



2. Tanda-tanda Permulaan Persalinan.
Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang disebut kala pendahuluan ( Prepatory Stage of Labour ).
3.PEMBAGIAN FASE / KALA PERSALINAN
Kala 1
Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap (kala pembukaan)
DIMULAI pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid.
BERAKHIR pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I.
Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :
1. fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
2. fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
3. fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).
Peristiwa penting pada persalinan kala 1
1. keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug) yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus.
2. ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar.
3. selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban pecah dini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan 5 cm).
Pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement) pada primigravida berbeda dengan pada multipara :
1. pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih dahulu sebelum terjadi pembukaan – pada multipara serviks telah lunak akibat persalinan sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan pembukaan
2. pada primigravida, ostium internum membuka lebih dulu daripada ostium eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah) – pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka bersamaan (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar)
3. periode kala 1 pada primigravida lebih lama (+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14 jam) karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien primigravida memerlukan waktu lebih lama.


Kala 2
Pengeluaran bayi (kala pengeluaran) DIMULAI pada saat pembukaan serviks telah lengkap.
BERAKHIR pada saat bayi telah lahir lengkap.
His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat.
Selaput ketuban mungkin juga baru pecah spontan pada awal kala 2.
Peristiwa penting pada persalinan kala 2
1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul.
2. Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat.
3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologik)
4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis sebagai sumbu putar / hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan.
5. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir (episiotomi).
Lama kala 2 pada primigravida + 1.5 jam, multipara + 0.5 jam.
Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak belakang kepala
1. Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior / posterior).
2. Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi dan menegang.
3. Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
4. Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter biparietalis.
5. Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.
6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.
7. Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.

Kala 3
Pengeluaran plasenta (kala uri) DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap.
BERAKHIR dengan lahirnya plasenta.
Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal.
Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah.
Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar / di atas pusat.
Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi lahir.
(jika lepasnya plasenta terjadi sebelum bayi lahir, disebut solusio/abruptio placentae – keadaan gawat darurat obstetrik !!).

Kala 4
Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasi 7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4 :
1) kontraksi uterus harus baik,
2) tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain,
3) plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap,
4) kandung kencing harus kosong,
5) luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma,
6) resume keadaan umum bayi, dan
7) resume keadaan umum ibu.

4. HIS
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari ‘pacemaker’ yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.
Resultante efek gaya kontraksi tersebut dalam keadaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah kanalis servikalis (jalan laihir) yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke luar.
 Terjadinya his, akibat :
1. kerja hormon oksitosin
2. regangan dinding uterus oleh isi konsepsi 3
3. rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.
 His yang baik dan ideal meliputi :
1. kontraksi simultan simetris di seluruh uterus
2. kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus
3. terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi.
4. terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his
5. serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang mengandung serabut otot,akan tertarik ke atas oleh retraksi otot-otot korpus, kemudian terbuka secara pasif dan mendatar (cervical effacement). Ostium uteri eksternum dan internum pun akan terbuka.
 Nyeri persalinan pada waktu his dipengaruhi berbagai faktor :
1. iskemia dinding korpus uteri yang menjadi stimulasi serabut saraf di pleksus hipogastrikus diteruskan ke sistem saraf pusat menjadi sensasi nyeri.
2. peregangan vagina, jaringan lunak dalam rongga panggul dan peritoneum, menjadi rangsang nyeri.
3. keadaan mental pasien (pasien bersalin sering ketakutan, cemas/ anxietas, atau eksitasi).
4. prostaglandin meningkat sebagai respons terhadap stress
Pengukuran kontraksi uterus
1. amplitudo : intensitas kontraksi otot polos : bagian pertama peningkatan agak cepat, bagian kedua penurunan agak lambat.
2. frekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu (biasanya per 10 menit).
3. satuan his : unit Montevide (intensitas tekanan / mmHg terhadap frekuensi).
 Sifat his pada berbagai fase persalinan
Kala 1 awal (fase laten)
Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama 20-30 detik. Serviks terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus meningkat.
Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir
Terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg, frekuensi 2-4 kali / 10 menit, lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap (+10cm).
Kala 2
Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit. Refleks mengejan terjadi juga akibat stimulasi dari tekanan bagian terbawah janin (pada persalinan normal yaitu kepala) yang menekan anus dan rektum. Tambahan tenaga meneran dari ibu, dengan kontraksi otot-otot dinding abdomen dan diafragma, berusaha untuk mengeluarkan bayi.
Kala 3
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun dapat juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif (manual aid).
.



3. Faktor-faktor Yang Berperan Dalam Persalinan.
• POWER ( tenaga/ kekuatan ibu ).Yang dimaksud dengan power adalah tenaga untuk mengejan, yaitu kontraksi/his dari tenaga mengejan ibu.
• PASSANGER.Yang dimaksudkan passanger disini ialah anak, air ketuban, dan plasenta sebagai isi dari uterus yang akan dilahirkan.
• PASSAGE.Passage ialah jalan kelahiran dan bentuk panggul. Jalan lahir lunak meliputi otot-otot, jaringan-jaringan, ligamen-ligaman. Jalan lahir tulang meliputi tulang-tulang panggul (rangka panggul).
• PSIKIS WANITA/ IBU.
• PENOLONG. Ketika persalinan dimulai peran ibu, keluarga dan petugas sangatlah penting.
• Peran Ibu : melahirkan bayinya.
• Peran Petugas : memantau proses persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi.
• Peran Keluarga : memberikan bantuan serta dukungan pada ibu saat persalinan.
TANDA-TANDA INPARTU.
• Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
• Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada serviks.
• Kadang-kadang ketuban keluar dengan sendirinya.
• Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar.

DAFTAR PUSTAKA

dr. Nugroho Kampono,dr. H. Endy M. Moegni,Posted on April 3, 2008 by harnawatiaj

Wiwiek midwife,only midwifery
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR). Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR, Maternal & Neonatal Care, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002






















Labib el Muna

STID Al BIRUNI CIREBON

Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat

Meskipun tidak seluruh pesantren dibangun bersamaan atau sebelum suatu masyarakat di luar pesantren hadir, Pesantren selalu memiliki hubungan dengan masyarakat terlepas dari seperti apa bentuk hubungan itu. Unsur-unsur yang terlibat dalam hubungan ini adalah kesatuan masyarakat dengan pemberdayaannya dan Kiai sebagai pemimpin dalam pesantren.
Dalam tulisan karya ilmiah ini hanya akan membahas identifikasi hubungan dua unsur di atas. Dengan menggunakan konsep strukturalisme sastra, yang menganggap bahwa hubungan lebih penting dari pada unsur itu sendiri, karya ilmiah kecil ini akan memaparkan ke-dinamisan hubungan masyarakat dan pesantren dalam kehidupan.
Diantara unsur-unsur tersebut, Kiai-lah satu-satunya unsur yang berbentuk eksekutif individual, individual di sini bisa berarti ‘individu’ dalam arti yang sebenarnya maupun satu dalam keadaan dan status. Ke-Individuan ini bisa disebabkan karena keilmuan dan akhlaq yang dimiliki juga kemampuan memimpin masyarakat pesantren (baca: santri). Selain itu, karena kiai-lah yang membangun pesantren, disamping juga yang menyebabkan lahirnya masyarakat sekitar jika pesantren dibangun sebelum atau bersamaan dengan kehadiran masyarakat. Namun tidak jarang pula di beberapa pesantren seorang kiai lahir karena hanya sebagai anak dari orang tuanya.
Metode pemilihan penerus seperti memudahkan hubungan kiai baru dengan masyarakat yang sezaman dengan ayahnya dan juga kiai baru ini memiliki kedekatan dengan masyarakat yang tumbuh bersamanya. Selain itu, cara seperti ini dapat memberikan kepastian kepada calon kiai bahwa dialah yang akan menggantikan ayahnya, sehingga dapat mempersiapkan mental dan kemampuan. Bakal kiai pun akan semakin mudah menangani santri karena telah mengetahui pola prilaku santri dan mendapat pelajaran manajemen pesantren dari kiai sebelumnya yang juga ayahnya sendiri.
Sebenarnya, praktek pemindahan kekuasaan dengan metode kerajaan seperti ini sama sekali tidak membahayakan, jika saja kemampuan dari keturunan kiai dapat dijamin, namun adakah yang menjamin kemampuan bakal kiai ini, jika kiai sendiri masih kewalahan mendidik santri. Jika kapasitas bakal kiai ini jauh di bawah pendahulunya, maka akan dipastikan kepercayaan masyarakat dan santri kepada kiai akan menurun. Dan hal inilah yang yang lebih vital dibandingkan dengan beragam kelebihan sebelumnya.
Struktur adalah seperangkat unit sosial yang relatif stabil dan berpola, sedangkan fungsi adalah proses dinamis yang terjadi dalam struktur tersebut. Dalam penerapan pada hubungan Pesantren dengan masyarakat, terutama dalam pemberdayaanya, Kiai dituntut untuk lebih intensif berinteraksi dengan masyarakat. Meskipun dalam struktural masyarakat, kiai sama halnya dengan masyarakat sipil lainnya, namun dalam fungsi, kiai memiliki pengaruh besar dalam beberapa dimensi kehidupan.
Pada umumnya, para sosiolog mengambil analogi organisme hidup untuk menggambarkan kehidupan bermasyarakat. Dalam masyarakat Indonesia, khususnya yang berinteraksi dengan pesantren, kebanyakan adalah Masyarakat Paguyuban (gemain schaft) analogi semacam itu sangat tepat. Maka hubungan Pesantren dan masyarakat dapat digambarkan sebagai usaha untuk memperdayakan sagala kebaikan dalam masyarakat.
Dalam berbagai dimensi kehidupan, pesantren dapat memberikan pengaruhnya dalam masyarakat, tidak hanya dalam dimensi pendidikan. Namun pengaruh-pengaruh lain hanya sebagai tambahan pelengkap dibandingkan dengan dimensi pendidikan. Masyarat umum melihat bahwa pemberdayaan masyarakat hanya sebatas pengaruh ekonomi. Meskipun tidak hanya sebatas itu, namun hal urgent yang sekarang harus kita perhatikan memanglah masalh perekonomian. Lalu apa yang dapat pesantren lakukan dengan keadaan perekonomian masyarakat yang carut marut?
Ada bebrapa pergeseran yang terjadi dalam konsep kiai dulu dengan sekarang. Dulu Kiai adalah sosok yang sedrhana dengan kehidupan yang selayaknya masyarakat lain. Namun, yang penulis lihat, sekarang Kiai telah memiliki penghasilan yang lebih dibandimhkan dengan masyarakat. Hal ini berdampak pada pandangan masyarakat awam. Tentu saja akan terjadi kecemburuan sosial jika hal ini dibiarkan. Bahkan kredibilitas Kiai-pun menjadi taruhan jika perbedaan kelas ini tidak ditanggulangi dengan baik.
Negara kita bukanlah komunis yang melarang adanya kelas-kelas sosial, bukan juga kapitalis yang mematenkan kelas. Harus ada kelas diatas yang mampu menarik kelas dibawah. Perekonomian khas Islam (baca: zakat) telah memberikan satu contoh jawaban. Namun, itu hanya conto yang diberikan Islam, selayaknya ada langkah-langkah lain yang diambil Pesantren selaku pusat pendidikan Islam dalam memberdayakan masyarakat.





Daftar Pustaka:
Ratna, Prof. Dr. SU Nyoman Kutha, Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Munandar Sulaiman, Ir. M., Ilmu Sosial Dasar (edisi Revisi), PT. Eresco, Bandung, 1986
Muwardi, Drs., Hidayati, Ir. Nur, IAD, IBD, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2009
























автомобильный видеорегистратор цена























автовидеоригестратор























видеорегестратор























продажа авто регистратора китай























мини камеры и видеорегистраторы























видеорегистратор миниатюрный























китайские видеорегистраторы























dvr видеорегистратор























автомобильные видеорегистраторы отзывы























камера в автомобиль автономный видеорегистратор























мини видеорегистраторы























автовидеорегистратор























видеорегистратор цены























автомобільний відеорегістратор























видеорегистраторы цена

Senin, 16 Mei 2011

Ibu

Ibu..
kau telah mengukur namaku di dunia ini
ibu
engkau telah tegakkan hidup ku di zaman ini
ibu
ketiadaan mu nhidup ku mnjadi kelam

Hidup

Semua akan rusak .
sudahkah kita meresapi arti kata itu?
Jinakan masalah yang datang di setiap harimu
agar kamu lebih bijak akan arti hidup

Hidup

Kehidupan
pilihan....
perubahan menjadi harapan
tak berani maka tak ada!
semua akan sia-sia
waktu kejam, seperti binatang liar
tapi waktu adalah modal untuk para pionir perubahan
kaulah semua yang akan menjadi pionir itu.
yakinlah.....kau bisa!!!

Aim-Yieb

Iman ku

Ketika ku sangat mengharapkan hadirmu
ktika kau hadir di hadapan ku
ku diam membisu
ketika kepergian mu
aku ingin memelukmu, mencium kening mu
tapi semua pupus oleh hadirmu
semua menghilang hanya gejolak iman yang melabuhi hati ini
apakah ini iman ku???

Aim_Yieb , 17 des 2010 : 15 . 07 Wib

Sabtu, 14 Mei 2011

makalah

MAKALAH

Hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH HADITS
SEMESTER II



Di susun oleh:
1. Daim
2. Kariah

Dosen Pembimbing: Siti Zolehah,Dra,M.M.Pd.
smun, S.Ag
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
2011
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Sang pembawa sinar pelita, yang mengajar dan menuntun manusia, yaitu junjungan kita Nabi Muhammad saw., yang telah menghapus kedhaliman dan membangunkan orang tidur (bodoh). Dengan diutusnya, maka keluarlah umat manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang benderang. Dan semoga sholawat serta salam dicurahkan pula kepada keluarganya berikut para sahabatnya serta pengikut jejak langkahnya sampai hari kiamat.
Penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits, yang bertema amar ma’ruf nahi munkar. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Siti Zolehah,Dra,M.M.Pd. selaku dosen mata kuliah Hadits,atas bimbingan dan arahannya selama penyusunan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar pada pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.










BAB 1
PENDAHULUAN

Kita sebagai umat muslim, pengikut Nabi Muhammad saw. sangatlah diperintahkan oleh Beliau untuk beramar ma’ruf (menyuruh berbuat baik) dan bernahi munkar (melarang berbuat jahat). Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
“Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim no. 49)
Dalam riwayat lain, “Tidak ada sesudah itu (mengingkari dengan hati) keimanan sebesar biji sawi (sedikitpun)”
Sekalipun amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan kewajiban setiap orang, akan tetapi orang yang melakukan hal itu harus memiliki 3 kriteria, yaitu: berilmu, lemah lembut, dan sabar.
o Berilmu
Amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah ibadah yang sangat mulia, dan sebagaimana yang dimaklumi bahwa suatu ibadah tidak akan diterima oleh Allah kecuali apabila ikhlas kepada-Nya dan sebagai amal yang saleh, suatu amalan tidak akan mungkin menjadi amal saleh kecuali apabila berlandaskan ilmu yang benar. Karena seseorang yang beribadah tanpa ilmu maka ia lebih banyak merusak daripada memperbaiki, karena ilmu adalah imam amalan, dan amalan mengikutinya.
o Lemah Lembut dan Santun (Ar-Rifq dan Al Hilm)
Seorang yang beramar ma’ruf dan nahi mungkar hendaklah mempunyai sifat lemah lembut dan penyantun, sebab segala sesuatu yang disertai lemah lembut akan bertambah indah dan baik, dan sebaliknya jika kekerasan menyertai sesuatu maka akan menjadi jelek.
o Sabar
Hendaklah seseorang yang beramar ma’ruf dan nahi mungkar bersifat sabar, sebab sudah merupakan sunnatullah bahwa setiap orang yang mengajak kepada kebenaran dan kebaikan serta mencegah dari kemungkaran pasti akan menghadapi bermacam bentuk cobaan, jika ia tidak bersabar dalam menghadapinya maka kerusakan yang ditimbulkan lebih banyak dari kebaikannya. Sebagaimana Firman Allah tentang wasiat Luqman terhadap anaknya,

“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman[31]: 17)



BAB 2
PEMBAHASAN

 Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Pengertian amar ma’ruf nahi munkar ada beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh ulama, diantaranya:
• Menurut Abu al-A’la al-Maududi dalam bukunya, bahwa amar ma’ruf berarti segala perintah Allah untuk menegakkan segala kebaikan atau sifat-sifat baik yang berlaku sepanjang zaman dan telah diterima sebagai sesuatu yang positif oleh hati nurani umat manusia .
• Shalahuddin al-Munjidi mengatakan bahwa amar ma’ruf itu meliputi seluruh amal perbuatan yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya meliputi masalah-masalah bathiniyah serta hal-hal yang bersifat zahir seperti ikhlas beragama semata-mata karena Allah termasuk juga perbuatan baik serta jujur dalam setiap perilaku dan mendorong terciptanya kebaikan perilaku dalam kehidupan masyarakat .

a) Penegak Kebenaran Selalu Muncul

حديث المغيرة بن شعبة, عن النبى صلى الله عليه وسلم, قال: لايزال ناس من أمتى ظاهرين حتى ياًتيهم امر الله وهم ظاهرون.(متفق عليه)
Artinya: “Al Mughirah bin Syu’bah r.a berkata: Nabi saw bersabda: selalu akan ada dari umatku gigih memepertahankan hak, sehingga tiba ketentuan Allah dan mereka tetap menang” .
b) Perintah Mencegah Kemunkaran
عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُم مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ[رواه مسلم]
“Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.” (Riwayat Muslim) .
c) Siksaan Bagi Yang Tidak Mencegah Penganiayaan/Kemunkaran
عن ابى بكر الصديق رضى الله عنه قال: يايها الناس انكم تقرئون هده الاية : ياايها الدين أمنوا عليكم انفسكم لايضركم من ضل ادااهتديتم, وان سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ان الناس اداراوااظالم فلم يأخدوا على يديه او شك ان يعمهم الله بعقاب منه. (رواه ابو داوود, الترمدى,النسائى)

Artinya:
“Abu Bakar Asshiddiq r.a berkata; hai sekalian manusia, kamu membaca ayat ini : ya ayyuhalladzina amanu alaikum anfusakum laa yadhurrukum man dhollaa idzahtadaitum hingga akhirnya. (hai sekalian orang yang beriman, jagalah dirimu, tidak membahayakan kamu kesesatan orang yang sesat, asalkan kamu mendapat hidayat), dan kamu letakkan pengertiannya tidak pada tempatnya sedang saya telah mendengar Rosulullah bersabda: sesungguhnya jika orang-orang melihat orang dholim berbuat kejam jahat, dan tidak mereka cegah ( tahan tangannya ), mungkin sudah hampir Allah akan meratakan kepada mereka siksanya” .
d) Menyuruh Berbuat Baik Tapi Sendirinya Tidak Melaksanakan
وعن ابى زيد أسامة بن زيد بن حارسة, رضى الله عنهما, قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم, يقول: يؤتى بالرجل يوم القيامة فيلقى فى النار, فتندلق أقتاب بطنه, فيدور بها كما يدور الحمار فى الرحا, فيجتمع اليه اهل النار فيقولون: يافلان مالك؟ الم تك تأمر بالمعروف وتنهى عن المنكر ؟ فيقول: بلى, قد كنت امر بالمعروف ولا أتيه, وأنهى عن المنكر واتيه. (متفق عليه)
Artinya:
“Abu Zaid (usamah) bin Zaid bin Haritsah r.a berkata; saya telah mendengar Rosulullah saw bersabda: seorang dihadapkan dihari qiamat. Kemudian dilemparkan kedalam neraka, maka keluar usus perutnya, lalu berputar-putar didalam neraka bagaikan himar yang berputar disekitar penggilingan maka berkerumun ahli neraka padanya sambil bertanya: “hai fulan, mengapakah engkau masuk neraka, tidakkah engkau dahulu menganjurkan berbuat ma’ruf dan mencegah perbuatan munkar?” Jawabnya: “benar, aku dahulu menganjurkan berbuat ma’ruf tetapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya mencegah orang lain berbuat munkar tetapi saya sendiri melakukannya” .
Dasar Tasyri’nya:

- Q.S. Ali Imran[3]:104


104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.

[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

- Q.S. Ali Imran[3]:110

110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

- Q.S. At-Taubah[9]:71



71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Penjelasan Hadits:
Hadits di atas menjelaskan bahwa amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan karakter seorang yang beriman, dan dalam mengingkari kemungkaran tersebut ada tiga tingkatan:
1. Mengingkari dengan tangan.
2. Mengingkari dengan lisan.
3. Mengingkari dengan hati.
Tingkatan pertama dan kedua wajib bagi setiap orang yang mampu melakukannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits di atas, dalam hal ini seseorang apabila melihat suatu kemungkaran maka ia wajib mengubahnya dengan tangan jika ia mampu melakukannya, seperti seorang penguasa terhadap bawahannya, kepala keluarga terhadap istri, anak dan keluarganya, dan mengingkari dengan tangan bukan berarti dengan senjata.
Imam Al Marrudzy bertanya kepada Imam Ahmad bin Hambal, “Bagaimana beramar ma’ruf dan nahi mungkar?” Beliau menjawab, “Dengan tangan, lisan dan dengan hati, ini paling ringan,” saya bertanya lagi: “Bagaimana dengan tangan?” Beliau menjawab, “Memisahkan di antara mereka,” dan saya melihat beliau melewati anak-anak kecil yang sedang berkelahi, lalu beliau memisahkan di antara mereka.
Adapun dengan lisan seperti memberikan nasihat yang merupakan hak di antara sesama muslim dan sebagai realisasi dari amar ma’ruf dan nahi mungkar itu sendiri, dengan menggunakan tulisan yang mengajak kepada kebenaran dan membantah syubuhat (kerancuan) dan segala bentuk kebatilan.
Adapun tingkatan terakhir (mengingkari dengan hati) artinya adalah membenci kemungkaran- kemungkaran tersebut, ini adalah kewajiban yang tidak gugur atas setiap individu dalam setiap situasi dan kondisi, oleh karena itu barang siapa yang tidak mengingkari dengan hatinya maka ia akan binasa.
Imam Ibnu Rajab berkata setelah menyebutkan hadits di atas dan hadits-hadits yang senada dengannya-, “Seluruh hadits ini menjelaskan wajibnya mengingkari kemungkaran sesuai dengan kemampuan, dan sesungguhnya mengingkari dengan hati sesuatu yang harus dilakukan, barang siapa yang tidak mengingkari dengan hatinya, maka ini pertanda hilangnya keimanan dari hatinya.” (Jami’ul Ulum wal Hikam, 2/258)
Maka harus ada tiga karakter dalam beramar ma’ruf nahi munkar , yaitu ilmu, lemah lembut dan sabar. Ilmu sebelum menyeru dan melarang, dan lemah lembut bersamanya, dan sabar sesudahnya, sekalipun masing-masing dari ketiga karakter tersebut harus ada pada setiap situasi dan kondisi, hal ini sebagaimana yang dinukilkan dari sebagian salaf:
“Tidaklah menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran kecuali orang yang berilmu (memahami) apa yang ia serukan, dan memahami apa yang dia larang, dan berlemah lembut di dalam apa yang ia serukan, dan berlemah lembut dalam apa yang ia larang, dan santun dalam apa yang ia serukan dan santun dalam apa yang ia larang” .
Tidak semua kemungkaran dan kesalahan yang wajib diingkari, kecuali perbuatan dan kemungkaran yang memenuhi persyaratan berikut ini:
1. Perbuatan tersebut benar suatu kemungkaran, kecil atau besar.
Maksudnya: Nahi mungkar tidak khusus terhadap dosa besar saja, tetapi mencakup juga dosa kecil, dan juga tidak disyaratkan kemungkaran tersebut berbentuk maksiat, barang siapa yang melihat anak kecil atau orang gila sedang meminum khamr maka wajib atasnya menumpahkan khamr tersebut dan melarangnya, begitu juga jika seseorang melihat orang gila melakukan zina dengan seorang perempuan gila atau binatang, maka wajib atasnya mengingkari perbuatan tersebut sekalipun dalam keadaan sendirian, sementara perbuatan ini tidak dinamakan maksiat bagi orang gila.
2. Kemungkaran tersebut masih ada.
Maksudnya: Kemungkaran tersebut betul ada tatkala seorang yang bernahi mungkar melihatnya, apabila si pelaku telah selesai melakukan kemungkaran tersebut maka tidak boleh diingkari kecuali dengan cara nasihat, bahkan dalam keadaan seperti ini lebih baik ditutupi, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من ستر مسلما ستره الله في الدنيا والآخرة
“Barangsiapa yang menutupi (kesalahan) seorang muslim, maka Allah akan menutupi (dosa dan kesalahan)nya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)
3. Kemungkaran tersebut nyata tanpa dimata-matai.
Maksudnya: Tidak boleh memata-matai suatu kemungkaran yang tidak jelas untuk diingkari, seperti seseorang yang menutupi maksiat dan dosa di dalam rumah dan menutup pintunya, maka tidak boleh bagi seorang pun memata-matai untuk mengingkarinya, karena Allah ta’ala melarang kita untuk memata matai, Allah ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujuraat[49]: 12)
Kesimpulan

 Perintah melakukan amar ma’ruf (mengajak kepada kebaikan) dan mencegah kemunkaran.
 Melakukan amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban yang dituntut dalam ajaran Islam atas setiap muslim sesuai kemampuan dan kekuatannya.
 Tindakan paling baik dalam mencegah amar ma’ruf nahi munkar adalah dilakukan oleh tangannya sendiri atau memiliki kekuasaan yang dimiliki. Ini merupakan tingkatan iman yang terbaik.
 Mengingkari dengan hati diwajibkan kepada setiap muslim, sedangkan pengingkaran dengan tangan dan lisan berdasarkan kemampuannya.
 Menolak kemunkaran dengan hati merupakan bentuk/ tingkatan iman yang paling lemah, lebih-lebih jika hati tidak tersentuh, hal itu bukan ciri orang yang beriman.







PENUTUP

Alhamdulillah atas berkat rahmat Allah dan bimbingan dari Ibu dosen, akhirnya penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan, yang kami kumpulkan dari beberapa referensi. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat pada diri kami khususnya dan untuk orang lain pada umumnya. Mudah-mudahan apa yang telah kami kerjakan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith tharieq
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.












DAFTAR PUSTAKA

Dra. Oneng Nurul Bariyah M. Ag, Materi Hadits Tentang Islam,Hukum,Ekonomi,Sosial dan Lingkungan,2007, Jakarta: Kalam Mulia.
http://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/hadits-34-amar-maruf-nahi-munkar/
Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad, http://muslim.or.id/manhaj/kewajiban-mengubah-kemungkaran.html
Ustadz Muhammad Nur Ihsan, M.A. (Mahasiswa S3 Universitas Islam Madinah, KSA) http://muslim.or.id/manhaj/2008/04/06/amar-maruf-nahi-mungkar-1-2-3.html
Fathurrahman,dkk.http://udhiexz.wordpress.com/category/pendidikan/hadist/27-Mei-2008.
Dr. Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih, 1991, Jakarta: Gema Insani Press.

makalah

MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH TASAWUF
Dosen : Bpk Kambali. Drs



Disusun oleh : Daim Faqot


FAKULTAS AGAMA ISLAM
BKI
( Bimbingan Konseling Islam )
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU




PRAKATA

Puji syukur saya panjat kan ke hadiarat Allah SWT. Tuhan yang maha sempuna. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan ke pada junjunan kita Nabi besar Muhammad Saw. Beserta keluarganya dan para pengikutnya yang setia.
Alhamdulillah wa syukurillah berkat Rahmat dan HidayaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini , walau tidak luput dengan kesalahan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah tasawuf , dengan harap semoga bpk Kambali , Drs. dapat memberikan kritik dan sarannya agar makalah ini penuh dengan pelajaran yang dapat saya ambil sehingga menjadi cermin buat tugas kedepannya.
Akhirnya , semoga makalah ini dapat menjadi amal baik khususnya bagi saya sendiri dan umumnya bagi orang yang membacanya.

“ Allahumma shalli’ala sayyidina Muhammad ”


Indramayu, 12 oktober 2010


Daim Faqot





Pengertian Tasawuf
Dalam mengajukan teori tentang tasawuf baik secara etimologi maupun secara istilah, Para ahli tenyata berbeda pendapat. Secara etimologi pengertian tasawuf dapat dilihat menjadibeberapa macam pengertian seperti di bawah ini :

PENGERTIAN TASAWUF BERDASARKAN ETIMOLOGI
1. Tasawuf berasal dari istilah yang dikonotasikan dengan ‘’ahlu suffah’’ yang artinya sekelompokorang dimasa Rosulullah yang hidup banyak berdiam di serambi – serambi masjid dan mereka mengabdikan hidupnya hanya unntuk beribadah pada Allah semata.
2. Ada juga yang mengatakan tasawuf itu berasal dari kata ‘’shaf ‘’ yang maknanya di nisbahkan kepada orang – orang yang ketika shalat selalu berada di ‘’shaf’’ yang paling depan.
3. Bukan hanya itu, ada juga yang berpendapat bahwa istilah Tasawuf itu dinisbahkan kepada orang – orang dari bani shufah ( bani yang hidupnya penuhh dengan kesederhanaan .
4. Ada juga yang mengatakan Tasawuf berasal dari kata shaufanah yang artinya buah – buahan kecil yang berbulu banyak yang tumbuh di padang pasir di tanah Arab dan kaum sufi berpakaian berbulu seperti buah itu pula dalam kesederhanaannya.
5. Istilah Tasawuf ada juga yang mengatakan berasal dari kata ‘’Shuf’’ yang artinya bulu domba. Agar kaum sufi bias merasakan manisnya iman dalam hatinya.

PENGERTIAN TASAWUF BERDASARKAN ISTILAH
Pengertian Tasawuf berdasarkan istilah telah banyak di rumuskan para ahli , yang satu sama lain berbeda diantaranya :
1. Menurut Al Jurairi di Tanya tentang tasawuf. Beliau menjawab :


Artinya : ‘’Memasuki segala budi yang bersifat suni dan keluar dari budi yang rendah’’


2. Menurut Al Junaidi ia memberikan rumusan tasawuf


Artinya : ‘’ Tasawuf adalah bahwa yang hak adalah yang mematikan dan hak – hak yang menghidupkan ‘’

3. Menurut Al Junaidi dalam ungkapan lain beliau mengatakan :


Artinya : ‘’ Adanya beserta Allah tanpa adanya penghubung ‘’.

4. Menurut Abu Hamza. Beliau memberikan cirri terhadap ahli tasawuf di antaranya :
‘’ Tanda sufi yang benar adalah berfakir setelah Ia kaya, merendah diri setelah Ia bermegah – megah, menyembunyikan diri setelah Ia terkenal. Dan tanda sufi palsu adalah kaya setelah Ia fakir, bermegah – megah setelah ia hina danterkenal setelah Ia bersembunyi’’.

5. Amir bin Al Makki pernah menyatakan




Artinya : ‘’ Tasawuf adalah seorang hamba yang setiap waktunya mengambil waktu utama’’

6. Menurut Muhamad Ali AL Qossab. Ia member ulasanya sebagai berikut :

‘’ Tasawuf adalah akhlak yang mulia yang timbul pada masa muliadari orang yang mulia ke tengah – tengah kaumny yang mulia ‘’

DASAR DASAR TASAWUF DALAM AL QUR’AN DAN HADITS

1. Dalam Al Qur’an pun menegaskan tentang pertemuan dengan Allah dimanapun hambanya. Hal inimsebagaimana di tegaskan :




“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situ wajah Allah. Sesungguhnya Allah maha luas ( rahmatNya ) lagi maha mengetahui” ( Q.S. Al Baqarah : 115 )
Bagi kaum sufi dimana Tuhan di situ Tuhan dapat di jumpai.

2. Allah pun menjelaskan kedekatan manusia dengan Allah. Seperti disebutkan dalam firmanNya :



“ Dan apabila hamba – hamba Ku bertanya kepadamu tentang Ku. Maka jawablah bahwasanya aku adalah dekat ’’ ( Q.S. Al Baqarah : 186 )




“ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakanmanusia dan mengetahui apa yang di bisikan oleh hatinya.dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya ’’ ( Q.S. Qaff : 16 )

Berdasarkan firman di atas para sufi berpendapat bahwa untuk mencari Allah jangan jauh – jauh hanya pada diri sendiri.
Ada juga haditsnya yang menyatakan maksud seperti firman Allah yang di atas.



“ Barang siapa yang mengenal dirinya sendiri berarti ia mengenal tuhannya “

3. Al Qur’an pun mengingatkan manusia agar tidak di perbudak kehidupan dunia dan kemewahan harta.



“ Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar,maka sekali – kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu ”




SEJARAH TIMBULNYA TASAWUF
Dalam buku karangan Al Ustaz Syekh Thaha Abul Baqy Surur yang berjudul “syakhshuaat Shufiaat “. Beliau berkata : Bahwa kehidupan Rosulullah Saw. Sebelum menjadi nabi terutama setelah beliau bertugas menjadi Nabidaan Rosul dari Allah SWT. Telah di jadikan tauladan bagi para shufi, maka dalam mensejarahkan tasawuf islam sumber perta ialah dari kehidupan Rosulullah Saw.
Bahwa tasawuf pada masa Rosulullah Saw. Sifat umum yang yang terdapat hampir seluruh sahabat – sahabat nabi tanpa kecuali, jadi yang pertama member dasar tentang tasawuf ialah Nabi Muhammad Saw. Yang berdasarkan wahyu dari Allah SWT. Berupa syariat pada umumnya dan dengan ilham kepada orang – orng pada khususnya. Prof. Dr. Hamka berkata : Bahwa tasawuf islamy telah timbul sejak timbulnya agama islam itu sendiri, bertumbuh pada jiwa pendiri islam itu sendiri yaitu Nabi Muhammad Saw.
Selanjutnya tasawuf berkembang yang di muali oleh madrasah Huzaifah bin Al Yamani di Madinah, diteruskan oleh madrasah Al hasanul Basry di Basroh dan seterusnya oleh abu hamza Al Musayyib salah seorang ulama tabi’in dan oleh Abu Hamza Assufi dan Ibrohim bin Adam di khusaran / Persi dan masih banyak lagi tokoh – tokoh Ilmu tasawuf lainnya. Sejak itu pelajaran ilmu tasawuf telah mendapat kedudukan yang tetap dan tidak akan terlepas lagi dari masyarakat umat islam sepanjang masa.




DAFTAR PUSTAKA :
Dr. Mukhtar Sholihin, M.Ag , Ilmu Tasawuf
Dr. Mustafa zahri , Kunci memahami Tasawuf
Muhammad Zaki Ibrahim , Tasawuf Salafi

makalah

PENGERTIAN METODOLOGI STUDY ISLAM
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH METODOLOGI STUDY ISLAM
Dosen : Bpk. Jaenudin, M.Ag




Disusun oleh :
Ranisa
Daim



FAKULTAS AGAMA ISLAM
BKI
( Bimbingan Konseling Islam )

UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
2010


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad Saw. Beserta keluarganya dan para pengikutnya yang setia sampai hari kiamat.
Alhamdulillah wa syukurillah berkat Rahmat dan Hidayah Allah SWT, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ulumul hadits,yang membahas tentng Takhrij Hadits walau dalam penjelasanya tidak luput dengan kekurangan dan kesalahan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadits dengan harap semoga ibu Siti Zulekha dapat memberikan kritik dan saran agar makalah ini penuh dengan pelajaran yang dapat kami ambil, sehingga menjadi cermin untuk tugas berikutnya dan kami mengucapkan banyak terimakasih atas bimbingannya, semoga ibu dapat memberikan keikhlasan dalam membimbing, agar kami mendapatkan kemanfaat ilmu yang bisa menuntun kami kejalan yang diridhoi Allah SWT. “Allahhuma Amin”
semoga makalah ini bermanfaat dan menjadikan amal baik khususnya bagi kami dan umumnya bagi orang yang membacanya.
“ Allahumma shalli’ala sayyidina Muhammad ”



Bab I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang sangat luas mendalam dan terpadu . islam tidak hanya berbicara fiqih ( hukum ) , tapi juga sains , teknologi, sejarah, pemikiran ekonomi pendidikan dan aspek – aspek lainya . Pendek kata islam adalah agama komprehensif lengkap, menyeluruh dan sempurna yang ajaranya mengatur seluruh demensi kehidupan manusia itulah sebabnya untuk memahami islam tidak bias dilakukannya hanya satu aspek saja dan untuk memahaminyadibutuhkan suatu metodologi . metodologi yang tepat dalam memahami islam akan mengantarkan kita terhadap pemahaman yang utuh dan integral terhadap islam .
Metdologi dapat diibaratkan kunci yang bisa membuka sesuatu sehingga kita dapat melihat isinya jadi tanpa metodologi kita tidak bisa memahami islam dengan baik . Petunjuk – petunjuk agama mengenai berbagai aspek kehidupan manusia sebagai mana terdapat dalam sumber ajarannya yaitu Al Qur’ an dan hadits nampak amat idealistik dan agung . Islam mengajarkan kehidupan dinamis dan progesif menghargai akal pikiran , melalui perkembangan Iptek , bersikap seimbang ( balance, moderat ) dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual seimbang antara urusan dunia dan akhirat, mengajakan toleransi perdamaian , menghargai waktu, mencintai kebersihan , demokratis, mengutamakan persaudaraan , menghragai perbedaan , berakhlakul karimah dan sikap – sikap positif lainnya . karakteristik islam yang demikian ideal masih nampak belum seluruhnya dijumpai dalam kenyataan di lapangan maka disini pentingnya metodologi tersebut
Dalam mempelajari pendidikan islam kita harus memiliki cara untuk dapat bisa memahami dengan efektif. Dalam makalah ini akan di jelaskan pendekataan – pendekatan dalam pendidikan islam yang mungkin dapat kita pelajari agar apa yang kita harapkan dapat terwujud. Seperti pendekatan pengalaman , pendekatan pembiasaan , pendektan emosional , pendekatan rasional, pendekatan fungsional , pendekataan keteladanan dan pendekatan terpadu. Mungkin lebih jelasnya ada pada pembahasan bab yang ke II.



Bab II
PENGERTIAN METODOLOGI
Metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Metodos berarati cara atau jalan dan logos berarti ilmu dan dari kedua suku kata itu metodologi berarti ilmu tentang jalan atau cara terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian metode dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan dalam suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang di tentukan ( Tim penyusun pusat pembinaan dan pengembangan bahasa 1995 ).
Berdasarkan akar kata seperti yang telah disebutkan di atas metodologi berarti ilmu tentang cara untuk sampai kepada tujuan . menurut Hasan Langgulung metodologi adalah cara – cara yang di gunakan manusia untuk mencapai pengetahuan tentang realita atau kebenaran.
Dalam dunia keilmuan ada upaya ilmiah yang disebut metode yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang sedang di kaji . lebih jauh lagi Peter R. Senu , mengemukakan metoe merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah – langkah sistematis sedangkan metodologi yaitu merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan – peraturan dalam metode tersebut secara sederhana disebut ilmu tentang metode atau ilmu mempelajari prosedur atau cara mengetahui sesuatu
Metodologi membahas konsep teoristis dari berbagai metode sedangkan metode penelitian mengemukakan secara teknik metode – metode yang digunakan dalam penelitian.

PENGERTIAN PENDEKATAN
Pendekatan merupakan terjemahan dari kata “ approach “ dalam bahasa inggris diartikan dengan come near ( menghampiri ) go to ( jalan ke ) dan way path dengan ( arti jalan ) dalam pengertian ini pendekatan dapat dikatakan bahwa approach adalah cara menghampiri atau mendatangi sesuatu. HM. Chabib Thaha, mendefinisikan pendekatan adalah cara pemprosesan atas objek untuk mencapai tujuan . Pendekatan bisa juga berarti cara pandang tehadap sebuah objek persoalan.
Lawson dalam konteks belajar , mendefinisikan pendekatan adalah degala cara atau setrategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang keefetikan , keefesienan dalam proses pembelajaran tertentu .

PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pendidikan islam.
A. Pendekatan Pengalaman
Pendekatan pengalaman yaitu pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik dalam rangka penanaman nilai – nilai keagamaan baik sevcara individual atau kelompok
Syaiful Bahri Djamrah dkk. Menyatakan bahwa pengalaman yang dilalaui seseorangadalah guru yang baik . pengalaman merupakan guru tanpa jiwa namun selalu di cari oleh siapa pun juga. Bejaran dari pengalaman adalah lebih baik dari sekedar bicara tan tidak pernah berbuat sama sekali
Meskipum pengalaman diperlukan dan selalu di cari selama hidup namun tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik karena ada pengalaman yang tidak bersifat mendidik . Suatu pengalaman dikatakan tidak mendidik jika pendidik tidak membawa peserta didik kearah tujuan pendidikan akan tetapi ia menyelewengkan peserta didik dari tujuan itu.
B. Pendekatan Pembiasaan
Pembiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja tanpa dipikirkan lagi dengan pembiasaan pendidikan memberikan kesempatan kepada peserta didik terbiasa mengamalkan ajaran agamanya baik secara individual maupun secara kelompok dalam kehidupan sehari – hari. Berawal dari penbiasaan tiulah peserta didik membiasakan dirinya menuruti dan patuh kepada aturan –aturan yang berlaku di tengah kehidupan masyarakat.
C. Pendekatan Emosional
Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dalam emosi peserta didik dalam menyakini ajaran agama islam serta dapat merasakan mana yang baik mana yang buruk
Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada di dalam diri seseorang . Emosi tersebut berhubungan dengan masalah perasaan. Seseorang yang mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu , baik perasaan jasmani maupun rohani. Di alam perasaan rohaniah tercakup perasaan intelektual , perasaan estetis dsan perasaan etis, perasaan sosioal dan perasaan harga diri
Begitu juga kesadaran akan kitab suciNya yang menyuruh berbuat kebajikan serta menjauhi perbuatan keji dan mungkar. Di dalam Al Qur’an Allah SWT. Berfirman :
Artinya :”Berilah kabar gembira kepada orang – orang yang tunduk dan patuh kepada Allah” ( Q.S. Al Hajj : 34 – 35 ).
Emosi berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang . justru itulah pendekatan emosional dijadikan salah satu pendekataan dalam pendidikan islam. Metode mengajar dalam pendekataan perasaan adalah metode ceramah, sosio drama dan bercerita ( kisah ).
D. Pendekatan Rasional
Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dalam emosi peserta didik dalam menyakini ajaran agama islam serta dapat merasakan mana yang baik mana yang buruk
Manusia adalah makhluk ciptaan sang maha pencipta yatiu Allah. Yang diciptakan sengan sempurna dan berbeda dengan ciptanya yang lain . Perbedaaan manusia dengan makhluk lain terletak pada akal. Manusia mempunyai akal sedangkan makhluk yang lainnya tidak memiliki akal seperti binatang. SEperti dalam firman Allah :
“ pikirkanlah hai orang yang mempunyai kecerdasan akal ( berakal )” ( Q.S. Al Baqarah : 197 ).






E. Pendekataan Fungsional
Pengertian fungsional adalah usaha memberikan materi agama , menekankan dalam segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari – hari .sesuai dengan tingkat perkembangannya
Ilmu agama yang dipelajari oleh anak di sekolah bukanlah hanya sekedar melatih otak tapi diharapkan berguna bagi kehidupan anak baik dalm kehidupan individu maupun kehidupan sosial . Dengan demkian pendekatan fungsional berarti anak dapat memanfaatkan ajaran agama dalam kehidupan sehari – hari.
Sabda Rosulullah ;
Artinya : Sebaik – baik manusia adalahorang yang memberi manfaat ( nilai guna ) bagi manusia
F. Pendekatan Keteladanan
Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan baik yang berlangsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab antara personal sekolah , perilaku pendidikan dan tenaga pendidikan yang lain yang mencerminkan akhlak terpuji maupun yang tidak langsung melalui suguhan ilustrasiberupa kisah – kisah keteladanan
Keteladanan pendidik terhadap peserta didik merupakan kunci keberhasilannya dalm mempersiapkan dan membentuk moral spiritual dan sosial anak. Hal ini karna pendidk adalah pigur terbaik dalam pandangan anak yang akan dijadikannya seebagai teladan dalam mengindentifikasikan diri dalam aspek kehidupannya atau pigur pendidik tersebut terpatri dalam jiwa dan perasaannya serta tercermin dalam ucapan dan perbuatannya
Kecenderungan manusia untuk belajar lewat peniruan menyebabkan keteladanan lebih pentingdalam proses pendidikan.
Firman Allah SWT.
Artinya ; “Sesungguhnya dalam diri Rosulullah kamu bisa menemukan teladan yang baik” ( Q.s. 33 : 21 ).


G. Pendekatan Terpadu
Penbdekataan terpadu adalah pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan memadukan dalm serentak beberapa pendekatan . Pendekatan terpadu dalam pendidikan islam meliputi ( a ) Keimanan memberikan peluang untuk mengembangkan pemahaman adanya Tuhan. ( b ). Pengalaman memberikan kesempatan untuk mempraktekan dan merasakan pengalaman ibadah dan akhlak dalam kehidupan ( c ). Pembiasaan memberikan kesempatan untuk membiasakan sikap dan prilaku baik sesuai ajaran islam ( d ). Rasional usaha memberikan peranan pada rasio atau akal dalam memahami dan membedakan berbagai bahan dalam materi pokok serta kaitannya dengan prilaku yang baik dengan yang buruk dalam kehidupan ( e ) Emosional Upaya menggugah perasaan dalam menghayati prilaku yang sesuai dengan ajaran agamadan budaya bangsa ( f ). Fungsional menyajikan semua bentuk materi pokok dan segi kemanfaatannya dari peserta didik dalam kehidupan sehari – hari. ( g ). Keteladanan yaitu menjadikan figur guru agama dan non agama serta petugas sekolah lainnya maupun orang tua sebagai cermin manusia berkepribadia












Bab III
PENUTUP
Berdasarkan uraian sebagaimana terdapat beberapa bab di atas dapat ditarik kesimpulan
A. Kesimpulan
1. Metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Metodos berarati cara atau jalan dan logos berarti ilmu dan dari kedua suku kata itu metodologi berarti ilmu tentang jalan atau cara terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian metode dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan dalam suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang di tentukan ( Tim penyusul pusat pembinaan dan pengembangan bahasa 1995 ).

2. pendekatan adalah cara pemprosesan atas objek untuk mencapai tujuan . Pendekatan bisa juga berarti cara pandang tehadap sebuah objek persoalan.
a. Pendekatan pengalaman yaitu pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik dalam rangka penanaman nilai – nilai keagamaan baik sevcara individual atau kelompok
b. Pembiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja tanpa dipikirkan lagi dengan pembiasaan pendidikan memberikan kesempatan kepada peserta didik terbiasa mengamalkan ajaran agamanya baik secara individual maupun secara kelompok dalam kehidupan sehari – hari.
c. Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dalam emosi peserta didik dalam menyakini ajaran agama islam serta dapat merasakan mana yang baik mana yang buruk
d. Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dalam emosi peserta didik dalam menyakini ajaran agama islam serta dapat merasakan mana yang baik mana yang buruk
e. Pengertian fungsional adalah usaha memberikan materi agama , menekankan dalam segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari – hari .sesuai dengan tingkat perkembangannya
f. Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan baik yang berlangsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab
g. Penbdekataan terpadu adalah pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan memadukan dalm serentak beberapa pendekatan.

B. Pesan
Semoga dengan maklah ini kita sebagai pelajar , dapat mengambil ilmu yang terdapat di dalamnya dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari. Semoga setelah membaca makalah ini bisa meningkatkan sengat belajar untuk memperbaiki makalah yang penuh akan kesalahan ini.teruslah belajar walau malas selalu merajut.


Daftar Pustaka
Prof. Dr. H. Rahayulis. 2002 . Ilmu Pendidikan Islam . Jakarta : Kalam Mulya.
Prof. Dr. H. Abuddin Nata M.A . Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Umum. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

makalah hadist (takhrijul hadits )

ILMU TAKHRIJ HADITS
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS ULUMUL HADITS
Dosen Pembimbing:
Ibu Siti Zulaikha, Drs. M.M.Pd




Disusun oleh :
Yuli Yulianti
Yusup Akhmad Prayogi
Daim Faqot



FAKULTAS AGAMA ISLAM

BKI
( BIMBINGAN KONSELING ISLAM )

UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
2010/2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad Saw. Beserta keluarganya dan para pengikutnya yang setia sampai hari kiamat.
Alhamdulillah wa syukurillah berkat Rahmat dan Hidayah Allah SWT, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ulumul hadits,yang membahas tentng Takhrij Hadits walau dalam penjelasanya tidak luput dengan kekurangan dan kesalahan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadits dengan harap semoga ibu Siti Zulekha dapat memberikan kritik dan saran agar makalah ini penuh dengan pelajaran yang dapat kami ambil, sehingga menjadi cermin untuk tugas berikutnya dan kami mengucapkan banyak terimakasih atas bimbingannya, semoga ibu dapat memberikan keikhlasan dalam membimbing, agar kami mendapatkan kemanfaat ilmu yang bisa menuntun kami kejalan yang diridhoi Allah SWT. “Allahhuma Amin”
semoga makalah ini bermanfaat dan menjadikan amal baik khususnya bagi kami dan umumnya bagi orang yang membacanya.

“ Allahumma shalli’ala sayyidina Muhammad ”



BAB I
PENDAHULUAN

Dalam Agama Islam manusia diwajibkan untuk menuntut ilmu agar kehidupannya terarah dan barokhah di dunia dan akhirat, kenapa harus ilmu ? ilmu adalah cahaya yang mengarahkan kita kejalan yang lurus maksudnya kejalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Kita mencari ilmu secara tidak langsung kita mencari derajat yang tinggi dihadapan Allah. Semakin banyak memiliki ilmu semakin ditinggikanlah derajat kita tapi dengan catatan kita harus mau mengamalkannya pada orang lain.
Dalam mempelajari ilmu hadits kita juga perlu mengetahui sejarah hadits, penukilan, penyampaian, kualitas , keadaan dll. Kenapa ? hadits juga merupakan dalil yang bisa dijadikan penyelesaan sebuah masalah, tapi supaya hadits itu dapat kita yakini. Ya, kita harus mengetahui keadaan hadits, kualitas dll. Suatu nasehat dapat kita percayai apabila kita mempercayai orang yang menyampaikannya, kita akan mempercayai oaring yang menyampaikannya kita harus mengetahui dulu tingkah lakunya. sama juga halnya dengan sebuah hadits agar kita mempercayainya, kita terlebih dahulu mengenal siapa yang mengeluarkannya dan bagamana keadaan orang yang mengeluarkanya itu. Mungkin dalam pembahasn kami kali ini menekankan pada cara mengeluarkan hadits baik dengan keadaan perawinya, maupun terhadap kualitas haditsnya, dengan mentakhrij kita dapat mengetahui keadaan hadits dan kualitasnya. Untuk mengetahuinya lebih dalam kita harus menggunakan metode-metode. Seperti : Metode Takhrij Naql, Tashih dan I’ tibar. Yang akan dipaparkan dalam bab berikutnya.bukan hanya itu saja, kita juga bisa mengetahui kegunaan dan tujuan dari takhrij hadits.
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. v
BAB I.PENDAHULUAN………………………………………………………. vi
BAB II.PEMBAHASAN
1. Pengertian Takhrij Hadits……………………………………………………… 1
2. Metode Takhrij Hadits………………………………………………………….. 2
3. Tujuan dan Kegunaan Takhrij Hadits…………………………………….. 7
BAB III.PENUTUP
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………. 11











BAB II
PEMBAHASAN
ILMU TAKHRIJ HADITS

A. Pengertian
Takhrij menurut bahasa memiliki beberapa makna. Yang paling mendekati disini adalah berasal dari kata kharaja, yang artinya nampak dari tempatnya atau keadaannya, terpisah dan kelihatan . Demikian juga kata Ikhraja yang artinya menampakkan atau memperlihatkannya. Dan kata al-makhraj yang artinya tempat keluar serta “akhraj al-hadits wa kharajahu” yang artinya menampakkan dan memperlihatkan hadits kepada orang dari dengan menjelaskan tempat keluarnya.
Sedangkan menurut istilah muhaditsin , takhrij dapat diartikan dalam beberapa pengertian :
I. Mengemukakan hadits kepada orang banyak dengan menyebutkan para periwayatnya dalam rangkaian sanad yang telah menyampaikan hadits itu.
II. Ulama hadits yang mengeluarkan berbagai hadits yang telah dikemukakan oleh para guru hadits atau berbagai kitab atau lainnya dikemukakan berdasarkan periwayatannya sendiri para gurunya atau orang lain. Dengan menerangkan siapa periwayatnya dari para penyusun kitab.
III. Menunjukan asal usul hadits dan mengemukakan sumber pengambilan dari berbagai kitab hadits yang disususn oleh mukharrij-nya.
IV. Mengemukakan hadits berdasarkan sumber pengambilannya dan di dalamnya disertai metode periwayatan dan sanadnya masing-masing dengan menjelaskan keadaan perawi dan kualitas haditsnya.
V. Menunjukan letak asal hadits pada sumber aslinya yang di dalamnya disertai sanad dari masing-masing hadits yang ditentukan tersebut.
Rumusan Dr. Mahmud al- Thahhah tentang ta’rif takhrij adalah : “ Takhrij adalah penunjukan terhadap tempat hadits dalam sumber aslinya yang dijelaskan sanadnya dan martabatnya sesuai dengan keperluan”.
Dari uraian di atas takhrij dapat disimpulkan :
a) Periwayatan ( penerimaan, perawatan, pentadwinan, dan penyampaian ).
b) Penukilan hadits dari kitab-kitab asal untuk dihimpun dalam suatu kitab tertentu.
c) Mengutip hadits-hadits dari kitab-kitab fan ( tafsir, tauhid, fiqh, tasawuf, dan akhlak ) dengan menerangkan sanad-sanadnya.
d) Membahas hadits-hadits sampai diketahui martabat kualitas ( maqbul dan Mardudnya ).

B. Metode Takhrij
Takhrij suatu metode untuk menentukan kehujahan hadits serta unsur-unsurnya. Yang terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Takhrij Naql
Takhrij dalam bentuk ini kegiatannya berupa penelusuran, penukilan dan pengambilan hadits dari beberapa kitab/ diwan hadits ( mashadir al-asliyah ), sehingga dapat diidentifikasi hadits-hadits tertentu yang dikehendaki lengkap dengan rawi dan sanadnya masing-masing. Penakhrijan dalam arti naql telah banyak diperkenalkan oleh para ahli hadits, diantaranya yang dikemukakan oleh Dr. Mahmud al-Thahhan yang menyebutkan lima teknik dalam menggunakan metode takhrij Naql diantaranya :
 Takhrij dengan mengetahui sahabat yang meriwayatkan hadits
 Takhrij dengan mengetahui lafadz asal matan hadits
 Takhrij dengan mengetahui lafadz matan hadits yang kurang dikenal
 Takhrij dengan mengetahui tema atau pokok bahasan hadits
 Takhrij dengan mengetahui matan dan sanad hadits
Dalam hal ini kami meringkas metode tersebut menjadi empat, karena metode yang dikemukakan oleh Dr. Mahmud al-Thahhan, dari lima metode tersebut salah satu metodenya telah dibahas oleh metode sebelumnya.
a) Melalui pengenalan nama sahabat perawi hadits
Metode ini hanya digunakan bilamana nama sahabat itu tercantum pada hadits yang akan ditakhrij apabila nama sahabat tersebut tidak tercantum dalam hadits itu dan tidak dapat diusahakan untuk mengetahuinya , maka sudah barang tentu metode ini tidak dapat dipakai. Apabila nama sahabat itu tercantum dalam hadits tersebut atau tidak tercantum. Masih dapat diketahui dengan cara tertentu , maka dapat digunakan tiga macam kitab, yaitu : kitab-kitab musnad, mu’jam dan athraf.
 Kitab-kitab musnad adalah kitab-kitab yang disusun berdasarkan nama sahabat, atau hadits-hadits para sahabat dikumpulkan secara tersendiri. Kitab-kitab musnad yang ditulis oleh para ahli itu sangatlah banyak, sebagaian diantaranya :
a. Musnad Ahmad bin Hanbal.
b. Musnad Abu Baqr Sulaiman ibn Dawud al-Thayalisi
c. Musnad Ubaidillah, dll.
 Kitab Mu’jam adalah kitab yang ditulis menurut nama-nama sahabat , guru, negeri,dll. Dalam kitab tersebut penulisan nama-nama sahabatnya diurutkan secara alfabetis, contohnya :
a. Mu’jam al-Shahabah li Ahmad ibn al-Hamdani.
b. Mu’jam al-Shahabah li abi Ya’al Ahmad ‘ Ali al-mashili, dll.
 Kitab Athraf adalah kitab yang penyususnannya hanya menyebutkan sebagaian matan hadits yang menunjukan keseluruhannya. Kemudian sanad-sanadnya baik secara keseluruhan atau dinisbatkan pada kitab-kitab tertentu yang mana kitab ini biasanyamengikuti musnad sahabat. Kitab Athraf diantaranya :
a. Athraf al-Shahihain li Abi Mas’ud Ibrahim Ibn Muhamad al-Dimasyiqi.
b. Athraf al-Shahihain li Abi muhamad Khalaf ibn Muhamad al-Wasitfi,dll.
b) Melalui pengenalan salah satu lafadz hadits.
Metode ini hanya menggunakan satu kitab penunjuk saja, yaitu : “ Al-Mu’jam al-Mufarhas li alfazh al-Hadits al-Nabawi”. Kitab ini merupakan susunan orang orientalis barat yang bernama Dr.A.J. Wensink, Dr. Muhamad Fuad ‘ Abd al-Baqi. Kitab-kiatb yang jadi rujukan dari kitab ini adalah kitab yang Sembilan, diantaranya : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan at-Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan an-Nasa’I, SSunan ibn Majah , Muwatha Malik, Musnad Ahmad dan Sunan ad-Darimi. Yang mana masing –masing mempunyai kode tersendiri.
c) Melalui pengamatan tema hadits
Metode ini akan mudah digunakan oleh orang yang sudah terbiasa dan ahli dalam hadits. Orang yang awam akan hadits akan sulit menggunakan metode ini , karena yang dituntut dari metode ini adalah kemampuan menentukan tema dari suatu hadits yang akan ditakhrijkan. Baru kita membuka kitab yang mengandung tema tersebut. Adapun kitab-kitab yang akan digunakann dalam metode ini adalah kitab-kitab yang disusun secara tematis. Serta kitab-kitab ini dapat dibedakan dalam tiga kelompok :
 Kitab-kitab yang berisi seluruh tema Agama diantaranya :
• Al-jami’ al Shahih Li al-Bukhari.
• Al-Jami’ al Shahih Li Muslim.
• Mustakhraj al-Ismaili
 Kitab-kitab yang berisi sebagian banyak tema-tema Agama, seperti kitab Sunah,
yaitu:
• Sunah Abi Dawud Li Sulaiman Ibn al-Asy’ats al Sijitsan.
• Al Muwatha ‘ Li al-Imam Malik Ibn Anas al-Madani.
 Kitab yang hanya berisi satu tema Agama saja, yaitu :
• Al-Ahkam Li’ Abd Al-Ghani ibn’ Abd al Wahid al Muqdisi.
d) Melalui pengenalan tentang sifat khusus matan atau sanad hadits
Yang dimaksud dengan metode takhrij ini adalah memperhatikan keadaan dan sifat hadits baik yang ada pada matan maupun sanadnya. Pertama yang harus diperhatikan adalah keadaan sifat yang ada pada matan kemudian yang ada pada sanad lalu kemudian yang ada pada keduanya.
Dari segi matan : apabila pada hadits itu tampak ada tanda-tanda kemaudhuan, maka cara yang paling mudah untuk mengetahui asal hadits itu adalah mencari dalam kitab-kitab yang mengumpulkan hadits maudhu. Dalam kitab ini ada yang disususn dalam alfabetis antara lain kitab al-mashnu’ al-hadits al-maudhu’li al syaikh’ al qori al syari’ah. Dan ada yang secara matematis antara lain kitab tanzih al-syari’ah al- marfu’ah al-ahadits al-syafiah al-maudhu li al kanani.
Dari segi sanad : apabila dalam sanad suatu hadits ada ciri tertentu, misalnya isnad hadits itu mursal, maka hadits itu dapat dicari dalm kitab-kitab yang mengumpulkan hadits-hadits mursal atau ada seorang perawi yang lemah sanadnya, maka dapat dicari dalam kitab mizan al-I’tidal li al- dzahahi.
Dari segi matan dan sanad : ada beberapa sifat dan keadaan yang kadang-kadang terdapat pada matan dan kadang-kadang pada sanad, maka untuk mencari hadits semacam itu dapat di cari dalam kitab : ‘ilal al hadits li ibn abi hakim al-razi dan Al- Mustafad min Mubhamat al- matn wa al- isnad li abi Zar’ah Ahmad Ibn al- Rahim al- Iraqi.
2. Takhrij Tashhih
Cara ini sebagai lanjutan dari cara yang pertama diatas. Tashhih dalam arti menganalisis keshahihan hadits dengan mengkaji rawi, sanad dan matan berdasarkan kaidah. Kegiatan tashhih dengan menggunakan kitab ‘ Ulum al-Hadits yang berkaitan dengan Rijal, Jarh wa al-Ta’dil, ma’an al-Hadits Gharib al- Hadits. Kegiatan ini dilakukan oleh Mudawin ( kolektor ) sejak Nabi Muhammad saw. Sampai abad 3 H. Dan dilakukan oleh para Syarih ( komentator ) sejak abad 4 H. sampai sekarang.
3. Takhrij I’tibar
Cara ini sebagai lanjutan dari cara yang kedua di atas. I’tibar berarti mendapatkan informasi dan petunjuk dari literature, baik kitab yang asli, kitab syarah dan kitab fan yang memuat dalil-dalil hadits. Secara teknis, proses pembahasan yang perlu ditempuh dalam studi dan penelitian hadits sebagai berikut :
 Dilihat, apakah hadits tersebut benar-benar sebagai hadits.
 Memperhatikan unsure hadits seperti : sanad, matan dan perawi.
 Termasuk jenis hadits apa hadits tersebut, dari segi rawi, matan dan sanadnya.
 Bagaiman kualitas hadits tersebut.
 Bila hadits itu maqbul, bagaimana ta’amulnya , apakah ma’mul bih (dapat diamalkan) atau ghoir ma’ul bih.
 Teks hadits harus dipahami ungkapannya, maka perlu diterjemahkan.
 Memahami asbab wurud hadits.
 Apa isi kandungan hadits tersebut.
 Menganalisis problematika.

C. Tujuan dan Kegunaan Mentakhrij hadits
Ilmu Takhrij merupakan bagian dari ilmu agama yang penting untuk dipelajari dan dikuasai , karena di dalamnya dijelaskan berbagai kaidah untuk mengetahui asal sumber hadits.serta kita bisa mengetahui kualitas sanad sebuah hadits. Tujuan pokok mentakhrij hadits adalah untuk mengetahui sumber asal hadits yang ditakhrij dan untuk mengetahui keadaan hadits tersebut yang berkaitan dengan maqbul dan mardud –nya. Sedangkan kegunaan Takhrij antara lain :
 Dapat mengetahui keadaan hadits.
 Dapat mengetahui keadaan sanad hadits dan silsilahnya
 Dapat meningkatkan kualitas suatu hadits
 Dapat mengetahui bagaiman pandangan para ulama terhadap keshahihan subuah hadits
 Dapat mengetahui mana perawi yang ditinggal atau yang dipakai.
 Dapat menetapkan suatu hadits yang dipandang Mubham menjadi tidak Mubham.
 Dapat menetapkan Muttashil kepada hadits yang diriwayatkan dengan menggunakan adat At- Tahammul Wa Al-a’da. ( kata-kata yang dipakai dalam penerimaan dan periwayatan hadits ) dengan an”anah ( kata-kata an/dari ).
 Dapat memastikan identitas para perawi, baik berkaitan dengan Kun-nya (julukan), laqab ( gelar ) atau nasab ( keturunan ) dengan nama yang jelas.














BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Takhrij menurut bahasa memiliki beberapa makna. Yang paling mendekati disini adalah berasal dari kata kharaja, yang artinya nampak dari tempatnya atau keadaannya, terpisah dan kelihatan. Sedangkan menurut istilah adalah Mengemukakan hadits berdasarkan sumber pengambilannya dan di dalamnya disertai metode periwayatan dan sanadnya masing-masing dengan menjelaskan keadaan perawi dan kualitas haditsnya.
Metode untuk menentukan kehujahan hadits serta unsur-unsurnya. Yang terbagi menjadi tiga, yaitu : Naql, tashhih dan I’ tibar.
Tujuan pokok mentakhrij hadits adalah untuk mengetahui sumber asal hadits yang ditakhrij dan untuk mengetahui keadaan hadits tersebut yang berkaitan dengan maqbul dan mardud –nya. Sedangkan kegunaan Takhrij antara lain :
 Dapat mengetahui keadaan hadits.
 Dapat mengetahui keadaan sanad hadits dan silsilahnya
 Dapat memastikan identitas para perawi, baik berkaitan dengan Kun-nya (julukan), laqab ( gelar ) atau nasab ( keturunan ) dengan nama yang jelas, dll.



DAFTAR PUSTAKA :

Dr. Utang Ranuwijaya, MA. 2001. Ilmu Hadits. Jakarta : Gaya Media Pratama.
Prof. Dr. H. Endang Soetari Ad, M.Si. 2008. Ilmu Hadits. Bandung : Mimbar Pustaka.
Qadir Hasan , A. 2001. Ilmu Mustholah Hadits. Bandung : CV. Diponogoro.
http : // www. Google.co.id. Abu al;Jauzaa